• Jelajahi

    Copyright © Tebar News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sports

    Keturunan Puang Guru Nasing Gelar Empo Sipitangarri di Malino

    Redaksi Tebarnews
    27/10/2025, 6:50 PM WIB Last Updated 2025-10-27T10:50:15Z

     

    Ratusan keturunan tokoh kharismatik, Puang Guru Nasing, menggelar pertemuan keluarga akbar Empo Sipitangarri di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu, 26 Oktober 2025. (Ist)


    Kota Bunga Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diselimuti kehangatan persaudaraan pada Minggu, 26 Oktober 2025. Ratusan keturunan tokoh kharismatik, Puang Guru Nasing, menggelar pertemuan keluarga akbar Empo Sipitangarri.


    Pertemuan silaturahmi ini tidak hanya meriah, tetapi juga sarat makna dan inspirasi.


    Mengusung tema "Menghimpun Keluarga yang Berserak," reuni ini berhasil menyatukan kembali ikatan batin anggota keluarga yang datang dari Tombolo Pao, Sinjai, dan berbagai pelosok Sulawesi Selatan.


    Pesan Adab dan Multitalenta dari Generasi Muda


    Kehadiran sosok inspiratif dari generasi milenial, Ipda A. Syarif Al Qadri AR, anggota Polda Sulsel, menambah semangat pertemuan. 


    A Syarif, dikenal sebagai polisi yang multitalenta, Dai Polri Nasional yang ramah, dan sosok pengayom.  


    Kehadirannya memberikan motivasi dan menjadi penggerak bagi kaum muda untuk meneladani nilai-nilai leluhur sekaligus menjadi agen perubahan di era modern.


    Hamzah Daeng Ewa, mantan Lurah Malino, yang dituakan dalam rumpun keluarga, menegaskan bahwa reuni ini bukan sekadar kumpul biasa. 


    "Tujuan utama kita adalah mempererat silaturahim, kemudian merumuskan program nyata," ungkap Daeng Ewa.


    Komitmen untuk Menebar Kebaikan Semesta


    Bagian paling menginspirasi dari pertemuan ini adalah kesepakatan keluarga untuk mewujudkan nilai filosofis mereka: "Sebaik-baik manusia adalah yang banyak menebar manfaat bagi sesama dan semesta."


    Keluarga besar ini bertekad merancang program-program yang akan difokuskan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas, terutama di kampung halaman leluhur mereka, Tombolo Pao.


    Komitmen ini menunjukkan bahwa kekayaan sebuah keluarga tidak diukur dari harta, melainkan dari seberapa besar kontribusi yang dapat mereka berikan kepada lingkungan dan masyarakat.


    Reuni ini membuktikan bahwa dengan kembali ke akar, sebuah keluarga besar dapat bertransformasi menjadi kekuatan sosial yang solid, siap berbagi keberkahan, dan menebar inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik. (*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini