Empat murid Taman Kanak-Kanak (TK) Putra I Makassar, tampak ceria, setelah ditetapkan sebagai pemenang pertama Lomba Kolase Tingkat TK di Festival Literasi Sulawesi Selatan 2025, yang diadakan Selasa-Rabu, 21-22 Oktober 2025.
"Kami tadinya sama sekali tidak tahu, bentuk gambar yang akan dibuatkan kolasenya berupa gambar apa. Namun, alhamdulillah, bisa dapat juara satu," ungkap Siti Nazlah Maryam A, S.ST, guru pendamping dari TK Putra I Makassar.
Siti Nazlah Maryam yang ditemui di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Dispusarsip Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Sultan Alauddin, Tala Salapang, lantas bercerita proses perekrutan tim dari sekolahnya.
Tim ini terdiri atas Siti Afifah Ghania (6), Alisha Paradina Rachmat (5), Alula Zaula Kambuna (6), dan Arumi Nur Aleesa (5). Mereka dipilih oleh Ibu wali kelasnya masing-masing berdasarkan potensi yang dimiliki anak bersangkutan.
Disampaikan, sebelum lomba, dia dan Kepala TK Putra I Makassar, Ernawaty, S.Pd, berdiskusi tentang persiapan timnya. Sekolah yang bernaung di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) ini, beralamat di Jalan Merak Nomor 5, Kelurahan Mariso.
Mereka berusaha tampil optimal dalam lomba kolase yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusarsip) Provinsi Sulawesi Selatan itu.
Kolase merupakan bahan berupa kertas, kain, kaca, logam, kayu atau bahan lain yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi, yang banyak diterapkan sebagai pembelajaran di sekolah.
Bu Siti Nazlah Maryam melanjutkan, di TK Putra I Makassar, ada enam kelas, sementara yang diminta cuma 4 anak per grup. Sehingga diminta ke kepala sekolah, murid dari kelompok B1, B2, B3, dan B4.
"Kami berkomunikasi dengan masing-masing guru wali kelas, siapa anak yang paling berpotensi dalam kegiatan kolase. Karena tentu ibu gurunya yang paling tahu," paparnya.
Setelah itu, nama-nama anak diberikan kepada dia sebagai guru pendamping lomba. Pada hari "H" sebelum lomba, mereka diberi latihan dulu.
Disampaikan, para peserta sudah dapat informasi sebelumnya dari panitia bahwa nanti pembuatan kolasenya menggunakan biji-bijian. Selain itu, juga diinfokan bahwa biji-bijiannya berupa beras, kacang hijau, kacang merah, dan kedelai.
Aspek teknis juga diberi tahu bahwa boleh menambahkan gambar sesuai kreativitas dan imajinasi peserta. Mereka juga dapat menyediakan pensil, penghapus dan peralatan lainnya.
Saat latihan, kata Bu Siti, gambarnya berupa perahu. Namun, begitu lomba diadakan, gambar kolasenya berbeda. Yakni berupa gambar anak perempuan sedang membaca buku.
Ketika ditanya, apa yang jadi keunggulan tim TK Putra I Makassar? Bu Siti, kemudian mengutip hasil pemaparan dewan juri.
"Katanya, karya anak-anak kami punya kerapian saat menempel, ada kekuatan pada lemnya, serta punya kreativitas yang berbeda," terang Bu Siti mengutip penjelasan juri.
Misalnya, pada kolase itu, anak-anak menambahkan aksesoris seperti bros pada hijab, dalaman jilbabnya juga dikasi nuansa berbeda. Ada unsur kreativitas dan imajinasi mereka sebagai anak-anak.
Kerapiannya juga tampak karena mereka menempel dari pinggiran garis atau gambar, sehingga orang yang melihat bisa fokus pada objeknya.
Dikatakan, keberhasilan ini menjadi motivasi bagi sekolah. Sehari sebelumnya, kepala sekolah, Ibu Ernawaty, memang sudah berniat membenahi perpustakaan. Karena sejauh ini perpustakaannya baru berupa pojok baca.
Alisha, yang jadi bagian dari tim TK Putra I, mengaku tidak sulit saat mengikuti lomba. Dia bisa bekerja sama dengan teman-temannya saat akan menempel di gambar. Artinya komunikasi, kerja sama dan kekompokan antara mereka sebagai tim juga baik.
Orangtua dari Alisha, tentu saja senang melihat prestasi anaknya yang memang menyukai seni.
"Alisha suka dance, menggambar dan aktivitas yang berbau seni. Jadi ikut lomba kolase ini sesuai minatnya," kata Bunda Alisha.
Ibunya berharap, bakat anaknya bisa terus berkembang. Karena Alisha juga cukup baik dalam hal public speaking. Itu yang membuat dia percaya diri dan tidak malu tampil di depan umum. Dia juga mudah berbaur dengan teman-temannya. (*)