Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Desa Kaballokang Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, mengadakan Seminar Program Kerja, pada Senin, 14 Juli 2025. Program kerja ini untuk membangun gerakan bersama pembudayaan kegemaran membaca.
Seminar Program Kerja Kuliah Kerja Nyata Gelombang 114 Tematik Literasi Perpustakaan Nasional Republik indonesia ini dipandu oleh Andini Anggraeni selaku Master of Ceremony (MC).
Koordinator Desa (Kordes) KKN Gelombang 114 Desa Kaballokang Pakkabba, Muhammad Fadli, menjelaskan bahwa KKN Tematik Literasi merupakan gerakan bersama untuk membangun budaya membaca yang lebih kukuh. Gunanya untuk meningkatkan kecakapan literasi siswa, khususnya dan warga masyarakat pada umumnya, melalui penguatan kemitraan para pemangku kepentingan.
Kepala Desa Kaballokang Pakkabba, Hasrung, berkisah tentang perkembangan desanya yang awalnya tertinggal menjadi selangkah lebih maju.
Pak Desa, selalu menerapkan kedisiplinan selama mahasiswa melaksanakan KKN. Dia harapkan mahasiswa sukses ke depan dan selalu mengingat Desa Kaballokang Pakkabba, sebagai lokasi KKN-nya.
Untuk membangun keakraban antara mahasiswa dan peserta seminar yang hadir, diadakan perkenalan.
Agar kegiatan lebih partisipatif dan ada interaksi maka dilakukan tanya jawab dan diskusi.
Beberapa tokoh masyarakat juga berharap kepada mahasiswa untuk betul-betul dapat menjalankan programnya.
Karena, menurut mereka, program yang dijalankan sangat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Kaballokang Pakkabba.
Begitupun dengan Kepala Dusun yang memperhatikan banyaknya program mahasiswa. Menurutnya, sudah seharusnya mereka memulai pengerjaan program kerja yang akan dilaksanakan.
Program-program itu diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyatakat. Mahasiswa juga diminta betul-betul mengunjungi berbagai sekolah yang ada di desa Kaballokang Pakkabba.
Pak Imam setempat prihatin dengan banyaknya anak-anak yang terlalu fokus terhadap HP, hingga seakan-akan mereka tidak memiliki dunia lain selain HP-nya.
Karena itu, mahasiswa diharapkan dapat membantu mengusahakan agar anak-anak Desa Kaballokang Pakkabba dapat mengalihkan perhatian mereka ke kegiatan positif, termasuk membaca.
Salah seorang guru dari UPT SPF SD Inpres 89 Pakkabba mengakui bahwa berdasarkan kenyataan, literasi anak-anak sekarang terbilang sangat rendah. Salah satu pengaruhnya adalah HP.
Bahkan, katanya, mulai dari anak umur dua tahun sudah bermain HP. Akibatnya, pada saat pembelajaran, anak-anak akan fokus mencari materi di HP.
Dikatakan, ada siswa kelas 5 dan 6 tidak pandai membaca.
Sehingga ada program pemerintah, sebelum melakukan pembelajaran maka selama 10-15 menit melakukan aktivitas membaca buku.
Beliau berharap mahasiswa mampu membantu pihak sekolah untuk menekankan pentingnya membaca buku bagi siswa.
Memang disadari ada dampak negatif pada anak-anak akibat paparan konten digital. Karena itu Perpustakaan Nasional hadir dengan memanfaat sisi positif platform digital dengan menyediakan buku-buku secara online.
Sehingga anak-anak bisa mengakses dan mendapatkan manfaat dari penggunaan HP mereka.
Karena mereka bisa mendapatkan bahan bacaan secara mudah, yang telah disediakan oleh Perpusnas RI.
Dosen Pengampu KKN (DPK), yakni Rezky Ramadhani, S.s, M.Litt, Kordes, Muhammad Fadli, Sekretaris, Fathul Khaery, dan Bendahara, Nadya Junita. Sementara bagian publikasi dan dokumentasi, Anindita Ersyalina dan Muhammad Narya F, bagian hubungan masyarakat, Andini Anggraeni, dan bagian perlengkapan, Muhammad Fauzan Hidayat.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Kaballokang Pakkabba, Kepala UPT SD Inpres Kaballokang, Kepala UPT SD Inpres Pakkabba, Kepala UPT SD Inpres Pangkaje’ne, Ketua dan Anggota BPD Desa Kaballokang Pakkabba, Perangkat Desa dan Staf Desa Kaballokang Pakkabba. Juga hadir Imam Desa dan Imam Dusun se-Desa Kaballokang Pakkabba, Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Kaballokang Pakkabba, Kader se-Desa Kaballokang Pakkabba, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta pemuda-pemuda Desa Kaballokang Pakkabba.(rt**)