• Jelajahi

    Copyright © Tebar News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sports

    Begini Suasana Praktik IPAS di SD Negeri Borong Makassar

    Tebar News
    28/07/2023, 10:13 AM WIB Last Updated 2023-08-03T02:25:21Z

    FOTO; ISTIMEWA/HANDOVER
     

    TEBARNEWS.COM, MAKASSAR - Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak lagi terpisah. Bila semula masing-masing berdiri sendiri sebagai mata pelajaran dengan guru yang berbeda. Kini sudah disatukan, setelah berlakunya Kurikulum Merdeka.


    Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas, sesuai kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Kurikulum ini hendak melakukan pengembangan soft skill dan karakter melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). 


    Menurut Andi Sumiaty, S.Pd, guru Wali Kelas 4, UPT SPF SD Negeri Borong, penggabungan IPA dan IPS menjadi mata pelajaran IPAS, tidak menyulitkan baginya. Karena ada materi tertentu yang digabungkan antara IPA dan IPS tapi ada juga yang materinya tetap diajarkan terpisah sendiri-sendiri.


    "Seperti materi pelajaran hari ini, anak-anak mengamati fungsi batang dari tumbuhan," kata Andi Sumiaty, di kelasnya, Kamis, 27 Juli 2023.


    Guru yang akrab disapa Bu Sumi itu menjelaskan, kegiatan bagi murid-muridnya ini akan berlangsung hingga besok (Jumat, 28/7/2023). Sebab, tanaman yang ditaruh dalam wadah dan diberi air itu akan dibiarkan selama satu hari. Dari proses itu, anak-anak akan mencatat, dengan merujuk pada daftar pertanyaan yang ada di bukunya.


    Rupanya, anak-anak membawa wadah dan tanaman yang berbeda untuk diamati. Misalnya, Cinta Ramadhani, membawa daun bawang, Ulya Atifakanzha, membawa daun sup, sedangkan Aqila Azzahra Ratifa, membawa tanaman bunga keladi.


    Wadah yang mereka bawa juga macam-macam. Ada yang membawa wadah berupa botol, ada yang pakai stoples, ada yang gunakan tempat bekas pop ice, ada pula yang pakai botol bekas air zam-zam.


    "Ini pertama kali praktik, dan lebih gamoang dipahami," kata Putri Naila.


    Meski baru pertama kali praktik, Naila mengaku senang. Baginya, dengan praktik dia bisa melihat langsung kegiatannya. Dia juga bisa berbagi cerita dengan temannya, tentang apa yang dilakukan.


    Astuti, orangtua dari Nayla Nur Inayah, murid kelas 4, juga mergaku senang kalau anaknya praktik. Menurut ibu yang merupakan pengurus Bunda Pustaka itu, dengan praktik, anaknya lebih bisa memahami pelajaran dibanding bila hanya membaca buku saja. (rt/ril)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini