• Jelajahi

    Copyright © Tebar News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sports

    Mahasiswa Prodi Sejarah UNM Angkatan 2021 Gelar Studi Maritim di Buton Selatan

    Tebar News
    16/05/2023, 10:23 PM WIB Last Updated 2023-05-27T14:33:48Z

     

    FOTO: DOK. PANPEL/HANDOVER
    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah UNM Angkatan 2021 bersama dosen pendamping

    TEBARNEWS.COM, BAUBAU - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial da Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM), gelar studi maritim di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Rombongan mahasiswa studi maritim ini bertolak dari kampus UNM, menuju pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar pada Kamis malam (11/5/2023). Hal ini disampaikan oleh dosen penanggungjawab mata kuliah, Drs. La Malihu, M.Hum.


    Dalam perjalanan laut ini lanjut La Malihu, rombongan mahasiswa berjumlah 74 orang itu menggunakan KM Nggapulu. "Kami tiba di pelabuhan Murhum Baubau keesokan harinya, Jumat (12/05/2023) pukul 17.05 WITA" ungkapnya.


    Ketua panitia pelaksana Aqil mengatakan mereka menginap pada sebuah rumah sewa berlantai 2 yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Baubau. Lebih jauh Aqil menyampaikan bahwa praktik lapangan kali ini yang bertema studi maritim, didampingi sebanyak 5 dosen serta ketua jurusan. Adapun masing-masing dosen yakni Drs. La Malihu, M.Hum, Dr. Ahmadin, S.Pd., M.Pd, Rifal, S.Pd., M.Hum, Khaeruddin, S.Pd,. M.Pd, Ahmad Subaer, S.Pd., M.Pd dan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Dr. H.M. Rasyid Ridha, M.Hum.


    Pada malam harinya digelar bedah instrumen penelitian yang dipimpin langsung oleh dosen penanggungjawab Drs. La Malihu, M.Hum dan dibuka oleh Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Dr. H.M. Rasyid Ridha, M.Hum. Dalam kesempatan ini Drs. La Malihu, M.Hum menyampaikan kegiatan bedah instrumen dimaksudkan sebagai upaya pemberian pemahaman bersama di kalangan mahasiswa terhadap tujuan sejumlah item pertanyaan serta cara mempraktikkannya di lapangan.



    Untuk itu kata La Malihu perlu ada bedah instrumen dan dilanjutkan dengan sesi simulasi penggunaan instrumen tersebut. "Dalam bedah instrumen ini ada beberapa kelompok pertanyaan menurut peruntukannya, seperti: nelayan tradisional, nelayan modern, pembuat perahu, pelayar, serta aparat desa", tegasnya.


    Dalam sesi bedah instrumen yang dimoderatori oleh Rifal, S.Pd., M.Hum ini, dosen pendamping Dr. Ahmadin, S.Pd mengatakan praktik studi maritim kali ini adalah tahun ke-25. Untuk itu kata Ahmadin kegiatan ini harus diseriusi dan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.


    Keesokan harinya para mahasiswa bertolak menuju lokasi penelitian yakni di Desa Tira, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan. Mereka menyewa sebanyak 3 bus pariwisata sebagai sarana transportasi.


    Dalam perjalanan menuju lokasi penelitian, para mahasiswa dapat menikmati pemandangan alam pengunungan serta pesisir pantai.


    Setiba di lokasi rombongan mahasiswa diterima oleh kepala desa di kantornya. Setelah itu, barulah para mahasiswa menyebar ke berbagai tempat di desa ini untuk melakukan serangkaian proses wawancara.


    Menurut Drs. La Malihu, M.Hum, dosen penanggungjawab mata kuliah Sejarah dan Wawasan Kemaritiman, para mahasiswa mewawancarai beberapa kategori informan, yakni: nelayan tradisional, nelayan modern, pembuat perahu, pelayar, serta aparat desa. 


    "Pengalaman lapangan melalui studi maritim ini penting sebagai langkah pembuktian dari sejumlah teori yang dipelajari mahasiswa di bangku kuliah",  tegasnya.**

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini