• Jelajahi

    Copyright © Tebar News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sports

    Sampah Elektronik Dibuang Bebas, Bulukumba Darurat Sampah

    Redaksi Tebarnews
    16/06/2025, 9:29 AM WIB Last Updated 2025-06-16T01:30:43Z

     

    Aktivis Aksi Bulukumba melakukan kampanye di beberapa timbulan sampah. (Istimewa/Handover)


    Perihatin dengan banyaknya timbulan sampah yang tercecer di sembarang tempat, aktivis Aksi Bulukumba melakukan kampanye di beberapa timbulan sampah yang ada di kabupaten itu, Ahad (15/06/2025). Salah satu lokasi yang menjadi aksi berada di Jembatan Sungai Bijawang. 


    Dalam aksi keprihatinan mereka memegang beberapa poster yang bertuliskan “Stop Pencemaran Sungai Bijawang”, “Sungai Bukan Tempat Sampah”, “88 Persen Sampah Bulukumba Tercecer” dan “Bulukumba Darurat Sampah Plastik”. 


    Aktivis Aksi Bulukumba saat melakukan pengecekan timbulan sampah menemukan tumpukan sampah bekas TV yang dibuang sembarangan di lahan kosong yang tidak jauh dari sungai. Sampah TV yang ditemukan bukan hanya berupa tabung televisi kosong, tetapi terdapat juga elemen di dalamnya.


    Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,  jenis sampah elektronik merupakan  sampah yang masuk dalam kategori sampah spesifik karena mengandung bahan berbahaya dan beracun  atau B3, yang tidak boleh dibuang sembarangan karena bisa mengkontaminasi lingkungan sehingga di butuhkan penanganan khusus.


    Di temukannya buangan Sampah elektronik di sembarang tempat merupakan bentuk lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Bulukumba terhadap jenis sampah berbahaya. 


    Hal ini diungkapkan Aldi Pratama Putra, Aktivis Siring Bambu yang menemukan sampah Televisi. Ia menyebutkan jika sampah TV sengaja dibuang lahan kosong yang juga menjadi tempat pembuangan sampah di pinggir sungai Bijawang.


    Beberapa dari mereka lanjutnya masih mendapati elektroniknya di dalam. Aldi menduga ini berasal dari tukang service elektronik yang sengaja membuangnya karena tidak berfungsi. 



    Selain di Sungai Bijawang, Aliansi Komunitas Sungai (AKSI) Bulukumba juga melakukan penyusuran di Sungai Bialo, tepatnya di Desa Bialo Kecamatan Gantarang. Aktivis Sungai Bialo menemukan ada sekitar 87 Titik pembuangan sampah di 4 Dusun Desa Bialo yang berada di sepanjang aliran sungai Bialo. Sampah rumah tangga yang tercampur antara plastik dan sisa makanan masih banyak di jumpai di masing masing lokasi pembuangan. Jika banjir sampah yang dibuang di pinggir sungai akan hanyut dan menumpuk di muara Bialo.


    Gilang Ramadan (23 tahun) Aktivis Sungai Bialo menjelaskan jika kegiatan penyusuran yang dilakukan karena prihatin terhadap sungai bialo yang dulunya menjadi tempat mandi dan bermain sekarang menjadi tempat pembuangan warga. 


    “Dulu ramai orang mandi di sungai Bialo termasuk keluarga dari kota yang datang hanya untuk mandi, karna masih bersih dan jarang orang buang sampah”, tuturnya.


    Gilang beserta anggota komunitas lainnya melakukan pendataan jumlah timbulan sampah yang dibuang sembarangan supaya ada perhatian dari pemerintah Desa maupun pemerintah daerah Bulukumba untuk melakukan penanganan terhadap sampah. 


    Gilang menyebutkan bahwa di desanya tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang disediakan.


    "Sosialiasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa Bialo masih kurang. Itu yang menyebabkan masyarakat tidak peduli dan membuang sampahnya ke sungai", Terang gilang.


    Gilang berharap Berharap ada fasilitas dan pelayanan dari pemerintah Desa terkait penanganan sampah, sehingga sungai menjadi bersih kembali.(rr/ril)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini